Mengakhiri perdagangan forex hari kedua pekan ini yang berakhir beberapa jam lalu (14/9) salah satu kurs kawasan Eropa yang melemah akibat penguatan dollar AS yaitu kurs euro. Terdapat banyak data ekonomi yang melemahkan euro masuki hari ketiga berturut seperti data survey ZEW terhadap ekonomi Jerman dan kawasan Euro, juga data inflasi dan harga grosir Jerman.
Ketiga data diatas lebih dominan menekan euro yang berusaha diperkuat oleh data-data ekonomi seperti data produksi industri Italia dan pertumbuhan tenaga kerja kawasan Euro. Kedua data ini menunjukkan peningkatan data dari periode sebelumnya. Dibawah ini beberapa review data ekonomi yang dirilis kemarin.
Tingkat harga konsumen atau inflasi Jerman tetap stabil pada bulan Agustus yang sama dengan ekspektasi sebelumnya menurut data Destatis. Inflasi naik pada laju 0,4 persen tahun-ke-tahun. Namun tingkat harga grosir Jerman menurun pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Agustus, harga grosir turun 1,2 persen pada Agustus dari tahun lalu, melanjutkan penurunan 1,4 persen pada Juli. Data ini merupakan laju paling lambat dari penurunan sejak Januari.
Sentimen ekonomi menurut survey ZEW bulan Agustus di Jerman stabil di posisi yang sama periode sebelumnya di posisi 0,5 namun berada dibawah ekspektasi kenaikan di posisi 2,8. Namun di kawasan Euro alami peningkatan ke 5,4 dari 4,6 periode sebelumnya, sedangkan ekspektasi ekonom untuk kenaikan di 6,7.
Dan data ekonomi kawasan yang positif yaitu data pertumbuhan tenaga kerja pada kuartal kedua lalu dimana pertumbuhan pasar tenaga kerja 19 negara anggota naik 0,4 persen dari posisi yang sama pada kuartal pertama, namun dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode sama hanya 0,3 persen.
Untuk perdagangan hari ini pergerakan euro akan lanjutkan pelemahan dikarenakan minimnya data fundamental yang kuat pengaruhi pasar, yang ada hanya data-data minor seperti data inflasi Perancis, produksi industri kawasan Euro. Data inipun diperkirakan akan memberi sentimen negatif bagi laju Euro.
Kurs euro pada perdagangan semalam anjlok 0,1 persen dari perdagangan hari sebelumnya dan merupakan pelemahan di hari ketiga berturut.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang