Mengamati penggerak fundamental harian kurs poundsterling perdagangan forex hari Rabu (14/9), masih memberikan hambatan bagi gerak pair GBPUSD yang anjlok parah setelah sebelumnya rebound kuat. Di akkhir perdagangan sesi Amerika semalam (13/9), kurs pound retreat cukup dalam dibanding rival-rival dollar AS lainnya yang dipicu oleh data ekonomi yang mengecewakan.
Kurs pound Inggris mendapat tekanan kuat dari data tingkat inflasi Inggris bulan Agustus dan indeks harga perumahan negeri tersebut pada bulan Juli. Tingkat inflasi UK tetap stabil dan tingkat harga produsen melemah pada bulan Agustus. Kantor Statistik Nasional melaporkan inflasi naik 0,6 persen tahun-ke-tahun pada bulan Agustus, tingkat dibawah ekspektasi ekonom meningkat 0,7 persen.
Selain itu tingkat pertumbuhan harga rumah Inggris melambat pada bulan Juli tetapi kecenderungan yang kuat terlihat sejak akhir 2013 seperti yang dilaporkan Kantor Statistik Nasional (ONS) dimana harga rumah rata-rata meningkat 8,3 persen pada Juli dari tahun lalu, lebih lambat dari pertumbuhan 9,7 persen pada bulan Juni.
Untuk pergerakan hari ini, pergerakan poundsterling akan dipengaruhi sangat kuat oleh data kinerja pasar tenaga kerja Inggris baik secara kuartalan maupun pada bulan Juli. Data tersebut berupa data tingkat kenaikan upah kuartalan, data klaim pengangguran serta tingkat pengangguran bulan Juli. Ketiga data ini diperkirakan memberikan sentimen negatif bagi pergerakan pound Inggris.
Kurs poundsterling pada perdagangan semalam anjlok 1,4 persen dari perdagangan hari sebelumnya ke posisi 1.3194 setelah perdagangan sebelumnya di tutup pada posisi 1.3337 dan dibuka pada 1.3336.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
