Pergerakan kurs poundsterling Inggris perdagangan sesi Eropa akhir pekan (16/9) yang bergerak sangat lemah oleh profit taking pasar setelah 2 hari berturut tunjukkan kekuatan lawan dollar AS. Lemahnya kurs pound sejak sesi Asia dipicu oleh kuatnya dollar AS sambut rilis data ekonomi yang positif di tengah minimnya fundamental penggerak kuat.
Perdagangan sebelumnya poundsterling berhasil menguat ditopang oleh kebijakan Bank of England pada hari Kamis yang tidak mengubah suku bunga utamanya di posisi rekor terendah 0,25% sesuai dengan ekspektasi.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:45:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.3237 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound naik 3 pips dan pair bergulir berada pada posisi 1.3166. Pair GBPUSD sudah berhasil tembus kisaran support kuatnya.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD lanjut turun ke kisaran 1.3150 – 1.3070. Namun jika tidak mencapai kisaran tersebut dan terjadi koreksi akan naik kembali menuju kisaran 1.3262-1.3310.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang