Rupiah di awal perdagangan pasar spot sesi Asia hari Selasa (27/9) dibuka dengan posisi lebih tinggi dari perdagangan awal pekan dan tidak lama kemudian melonjak tinggi ke posisi terkuat sejak perdagangan tanggal 24 April 2015 di kisaran 12900. Rupiah berhasil melonjak bersamaan dengan kuatnya dollar AS terhadap banyak rival utamanya, mendapat tenaga dari masuknya dana repatriasi tax amnesty.
Kekuatan rupiah pagi ini kurang kuat mendorong investor asing untuk perbanyak aksi beli saham di bursa saham Indonesia, namun sebaliknya terbentuk net sell asing Rp171 miliar lebih. Tekanan jual dari asing ini membuat pergerakan IHSG negatif dan turun 0,5%.
Lihat: IHSG 27 September Dibuka Turun Terpengaruh Pelemahan Wall Street
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 1% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp12911/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13030/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih kuat di 13027 dari perdagangan sebelumnya di 13076.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh sentimen dana repatriasi tax amnesty, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13042 dan resistance di 12909.