Setelah pergerakan kurs pound Inggris yang sejak awal sesi Asia awalp pekan (3/10) alami tekanan jual yang cukup besar merespon pengumuman Theresa May, berusaha ditolong oleh data yang dilaporkan Markit laporkan data untuk perkembangan kinerja bisnis manufaktur Inggris pada bulan September. Terpantau laporan tersebut berusaha mengeluarkan pound dari tekanan selama 3 hari terakhir.
Markit laporkan kinerja pabrikan negeri tersebut pada bulan lalu alami peningkatan dengan indikator Manufacturing PMI meningkat dari periode bulan sebelumnya dan juga ekspektasi para ekonom. Dalam pidatonya hari Minggu di London, PM Inggris Theresa May umumkan Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa pada akhir Maret 2017.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:30:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2933 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun 55 pips dan pair bergulir berada pada posisi 1.2878.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan naik ke kisaran 1.2950 – 1.3015 jika koreksi pair tidak sampai kisaran 1.2837-1.2820
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang