Nilai tukar negara kerajaan Inggris Raya yaitu Poundsterling pada perdagangan forex sesi Eropa hari kedua pekan ini (4/10) terjun bebas ke posisi terendah dan terburuk dalam perdagangan 31 tahun terakhir atau sejak tahun 1985. Anjloknya kurs pound sore ini juga melebihi pelemahan yang dialami saat referendum Brexit pada bulan Jumi lalu.
Terpuruknya kurs pound sesi Eropa menghiraukan sentimen positif yang datang dari laporan Markit untuk kinerja konstruksi negeri tersebut pada periode bulan September lalu. Sentimen pengumuman Theresa May hari minggu lalu untuk waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada Maret 2017 lebih mendominasi perdagangan forex 2 hari terakhir.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:30:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2843 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun 83 pips dan pair bergulir berada pada posisi 1.2755.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan turun terus ke kisaran 1.2740 – 1.2705. Namun jika terjadi koreksi pair dapat saja naik menuju 1.2817-1.2880
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang



