Pergerakan poundsterling sesi Eropa hari Rabu (5/10) berusaha rebound setelah Markit umumkan data kinerja bisnis sektor jasa (Service PMI) bulan September lebih tinggi dari ekspektasi penurunan data dari periode bulan sebelumnya. Kurs pound yang sudah jatuh ke posisi terendah dalam 31 tahun terbaru pada awal sesi oleh sentimen Hard Brexit.
Sebelumnya kurs pound sudah jatuh ke posisi terendah lebih dalam dari posisi terendah saat referendum Brexit yang disebabkan oleh pengumuman PM Inggris Theresa May untuk Inggris resmi keluar dari Uni Eropa pada akhir Maret 2017. Pengumuman ini semakin memperuncing permasalahan Brexit khususnya dengan negara-negara anggota Uni Eropa, sehingga akan menganggu tatanan kehidupan kawasan Eropa.
Markit umumkan data service PMI bulan September naik ke posisi 52,6 indeks poin, nilai yang lebih tinggi dari nilai ekspektasi ekonom untuk pelemahan data di skor 52,1 dari periode bulan sebelumnya di posisi 5,9.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (09:00:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2729 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun 13 pips dan pair bergulir berada pada posisi 1.2716.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan naik ke kisaran 1.2760 – 1.2830 jika koreksi pair tidak tembus kisaran 1.2662-1.2627.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang