Cadangan devisa Tiongkok menurun lebih dari yang diperkirakan pada bulan September, di tengah spekulasi bank sentral kembali menjual dolar untuk mendukung yuan.
Cadangan menyusut menjadi $ 3.17 triliun bulan lalu, Bank Rakyat China mengatakan dalam sebuah pernyataan, Jumat (07/10). Hasil ini terendah sejak April 2011 dan di bawah estimasi median dari $ 3.18 rtiliun dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.
Penurunan tersebut merupakan cerminan dari kedua intervensi mata uang dan arus keluar modal, menurut Zhao Yang, kepala ekonom China Nomura Holdings Inc.
Penurunan persediaan mata uang terbesar di dunia ini telah melambat tahun ini setelah jatuh dari rekor $ 4 triliun pada Juni 2014 di tengah spekulasi yuan akan terus terdepresiasi dan Federal Reserve akan menaikkan biaya pinjaman. Investor menghargai dalam probabilitas 63 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun, menurut Fed harga dana berjangka yang dilacak oleh Bloomberg.
“Penurunan tersebut menunjukkan bahwa tekanan depresiasi yuan tetap utuh meskipun upaya PBOC untuk menstabilkan mata uang,” kata Kenix Lai, analis valuta asing berbasis di Hong Kong di Bank of East Asia Ltd “Kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember, karena ekonomi AS membaik menambah tekanan “.
PBOC telah diduga meningkatkan intervensi mata uang untuk menstabilkan yuan sebelum pertemuan Kelompok 20 di Tiongkok bulan lalu dan menjelang masuknya yuan di Special Drawing Rights Dana Moneter Internasional pada 1 Oktober.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
