Li Keqiang : Resiko Utang Terkendali, Target Pertumbuhan Ekonomi Akan Tercapai

522

Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang mengatakan risiko utang Tiongkok umumnya dapat dikontrol dan bahwa dia yakin dapat mencapai tujuan ekonomi tahun ini dengan pertumbuhan di kisaran yang wajar.

Ekonomi telah melampaui harapan dan lebih positif pada kuartal ketiga, meskipun masih menghadapi tekanan ke bawah, Li mengatakan dalam sambutannya sebelum konferensi di Macau. Negara akan menurunkan rasio leverage yang relatif tinggi di sektor non-keuangan, Li mengatakan sehari setelah beberapa lembaga dirilis rencana untuk mengatasi utang yang berlebihan. Dia menambahkan bahwa dia yakin bahwa tidak ada risiko keuangan sistemik akan terjadi.

“Pertumbuhan momentum di babak pertama berlanjut ke kuartal ketiga, dengan beberapa tanda-tanda positif,” kata Li. “Sudah ada beberapa diskusi tentang risiko yang terkait dengan masalah utang Tiongkok dan pasar properti. Saya pikir kita harus mengambil suatu tujuan, sikap yang komprehensif terhadap masalah ini. Risiko utang Tiongkok umumnya di kontrol.”

Li memproyeksikan kepercayaan dalam perekonomian terbesar kedua di dunia sebelum rilis 19 Oktober dari data produk domestik bruto kuartal ketiga. Pertumbuhan berlanjut naik dengan 6,7 persen ekspansi kuartalan ketiga berturut, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Data terbaru lainnya menunjukkan manufaktur di tingkat terbaik dalam hampir dua tahun sementara kredit baru, produksi industri, investasi aset tetap dan penjualan ritel juga telah naik.

Lebih dari 10 juta pekerjaan baru diciptakan dalam tiga kuartal pertama 2016 sebagai kota yang disurvei tingkat pengangguran turun di bawah 5 persen pada September, kata Li.

Rasio leverage negara secara keseluruhan tidak tinggi, Li mengatakan sehari setelah para pembuat kebijakan mengisyaratkan mereka meningkatkan upaya mereka mengatasi pinjaman yang berlebihan. Dewan Negara, kabinet Tiongkok, mengeluarkan panduan baru Senin untuk mengurangi utang perusahaan dan mengatakan pemerintah tidak akan memikul tanggung jawab akhir untuk kredit perusahaan.

Sementara itu, regulator keuangan berencana untuk lebih memperketat kontrol atas dana yang mengalir ke pasar properti yang melanggar aturan saat ini, menurut orang-orang yang akrab dengan masalah. Bank sentral dan perbankan dan sekuritas regulator bertujuan untuk memperketat kontrol atas investasi real-estate spekulatif dan uang yang terlibat dalam transaksi tanah, kata orang-orang, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasi yang tidak umum.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here