Kurs pound Inggris pada perdagangan sesi Eropa hari Rabu (12/10) berhasil rebound setelah 4 hari berturut alami tekanan jual cukup besar dari pasar merespon sentimen Hard Brexit yang sudah muncul awal pekan lalu. Namun pada hari ini sentimen tersebut berhasil diredam oleh PM Inggris Theresa May.
Theresa May mengajak parlemen Inggris untuk mengambil suatu keputusan akan rencananya memulai proses keluar dari Uni Eropa pada Maret 2017 selain memberikan kesempatan kepada Theresa untuk proses negosiasi Brexit ini. Poundsterling langsung bergerak kuat meskipun pasar sedang fokus sentimen kenaikan Fed rate bulan Desember yang ditunggu sinyal kuatnya dari rilis risalah pertemuan FOMC bulan lalu beberapa jam lagi.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:55:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2122 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound naik 47 pips dan pair bergulir berada pada posisi 1.2269.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan naik ke kisaran 1.2342 – 1.2445. Namun jika tidak mencapai kisaran tersebut maka dapat saja turun menuju kisaran 1.2086-1.2011.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang



