Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 persen menjadi 139,56 pada 09:07 di Tokyo. Indeks tersebut naik 1,1 persen pekan lalu karena data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang stabil sementara investor menimbang prospek suku bunga Federal Reserve yang meningkat.
Lebih dari 350 perusahaan pada indeks Topix Jepang dijadwalkan untuk memberikan laporan kinerja keuangan kuartalan pada minggu ini dimana para analis memproyeksikan kinerja laba tumbuh. Di Hong Kong, laporan pendapatan yang ditunggu akhir pekan ini adalah termasuk laporan keuangan Industrial & Commercial Bank of China Ltd, pemberi pinjaman terbesar di dunia dilihat dari besarnya asset.
Indeks Topix turun 0,1 persen. Data ekspor Jepang turun 12 bulan berturut-turut sampai bulan September ini, menunjukkan kinerja yang buruk bagi perekonomian yang sedang berjuang untuk membangkitkan kembali mata uang yen ditengah permintaan global yang melemah.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4 persen. S & P / ASX 200 Index Australia naik 0,9 persen. Pasar di Selandia Baru dan Thailand ditutup untuk liburan, sementara bursa Hong Kong akan dibuka setelah ditutup karena topan Haima yang menyerang kepulauan Hongkong hari Jumat lalu.
Kontrak pada FTSE China A50 Indeks naik 0,2 persen di sebagian besar perdagangan terakhir, sedangkan indeks Hang Seng tergelincir 0,2 persen. Shanghai Composite Index naik 0,2 persen pada hari Jumat, yang menambahkan pada kenaikan satu pekan menjadi 0,9 persen, sebagai tanda-tanda perbaikan ekonomi ditengah kekhawatiran akan melemahnya mata uang.
Data yang dirilis akhir pekan lalu menggambarkan harapan yang lebih cerah, dengan pertumbuhan kredit yang lebih cepat dari bulan lalu, sedangkan data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dan penjualan ritel September, cocok dengan harapan.
Para pemimpin China berkumpul untuk sidang pleno tahunan mereka di Beijing pekan ini, dalam upaya Presiden Xi Jinping untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. Agenda utama adalah melembagakan kampanye anti-korupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain laporan kinerja keuangan para emiten, peristiwa makro penting yang berkaitan dengan ekonomi politik yang akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar global adalah pemilihan presiden di awal bulan November nanti, keputusan Fed dan hasil pertemuan ECB pada bulan Desember mendatang.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang