Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau mengalami penguatan terbatas secara teknikal didukung juga oleh bursa saham regional yang bias positif, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat tipis ke level 5,409.24. Untuk minggu berikutnya (24-28 Oktober), IHSG terlihat masih dalam konsolidasi sambil menantikan hasil laporan keuangan emiten untuk kuartal III. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5482 dan 5526, sedangkan support di level 5275 dan kemudian 5128.
Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat agak melemah sementara mata uang USD masih menguat di pasar global, di mana secara mingguan rupiah melemah terbatas ke level 13,040. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,165 dan 13,232, sementara support di level 12,926 dan 12,845.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika: berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Selasa malam; dilanjutkan dengan rilis Crude Oil Inventories pada Rabu malam; diikuti dengan data tenaga kerja Unemployment Claims dan rilis Core Durable Goods Orders m/m pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Advance GDP q/q pada Jumat malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data German Ifo Business Climate pada Selasa sore; diteruskan dengan rilis Prelim GDP q/q Inggris pada Kamis sore.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data CPI q/q Australia pada Rabu pagi.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat menguat karena bertambahnya perkiraan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunganya pada Desember nanti, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau naik ke level 98.610, di level tujuh bulan tertingginya. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau turun ke level 1.0881. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0820 dan 1.0715 sementara resistance pada 1.1060 dan kemudian 1.1280.
Poundsterling minggu lalu terlihat naik sedikit ke level 1.2223 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 103.83. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 105.70 dan 107.55, serta support pada 99.55 serta level 96.57. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7600. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7405 dan 0.7285, sementara resistance level di 0.7765 dan 0.7850.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak menguat namun tertekan di akhir minggunya karena oleh gempa bumi di Jepang dan typhoon yang melanda Hong Kong dan Filipina. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penguatan ke level 17184. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 17620 dan 18565, sementara support pada level 16725 dan lalu 16285. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 23374. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24365 dan 25660, sementara support di 22695 dan 21715.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau berakhir menguat terbatas karena sejumlah rilis pendapatan (earnings) korporasi besar bursa yang melampaui perkiraan, sementara penguatan dollar jadi concern pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat tipis ke level 18,142.49, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 18667 dan 19050, sementara support di level 17985 dan 17710. Index S&P 500 minggu lalu menguat terbatas ke level 2,136.30 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2194 dan 2220, sementara support pada level 2114 dan 2073.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat kali ini oleh naiknya demand dari kawasan Asia walau masih terjadi penguatan mata uang dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat ke level $1267.00 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1345 dan berikut $1376, serta support pada $1235 dan $1200. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat ke level Rp530,357.
Salah seorang terkaya dunia, Warren Buffet, yang mendulang kekayaannya dari hasil investasi pasar modal, pernah menyatakan bahwa “Risk comes from not knowing what you’re doing.” Risiko bisa terjadi, bahkan kerugian dapat terealisasi, karena kita tidak paham atau mengetahui tentang seluk beluk investasi. Tidak kenal pasar juga berarti berada dalam status risiko tinggi. Pengetahuan, sekali lagi pengetahuan, adalah kata kunci untuk menekan risiko dan kerugian. Maka, bacalah tulisan-tulisan yang dapat memberi pencerahan mengenai pasar terkini dan instrumen investasi paling relevan. Anda mungkin langsung berujar bahwa Vibiznews.com adalah tempatnya. Tepatnya inilah tempatnya untuk investor belajar dan menjadi professional. Terima kasih telah tetap setia bersama kami, karena kami telah menjadi partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group