Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (26/10), dollar AS yang sebelumnya rally kencang hingga naik ke posisi tertinggi dalam 9 bulan terpangkas oleh kuatnya sentimen yang menopang rival-rival utamanya seperti poundsterling, euro dan juga aussie. Namun secara teknikal koreksi dollar AS ini masih terbilang wajar dikarenakan posisi masih stabil di posisi bullishnya.
Kekuatan bullish dollar didapat dari sentimen kenaikan suku bunga Fed sebelum tahun ini berakhir yang juga didukung sinyalnya oleh beberapa pejabat tinggi bank sentral tersebut. Dan sejak sesi Asia rally dollar masih terus berlanjut, lalu pada sesi malam nanti dikhawatirkan menerima sentimen negatif dari data new home sales AS bulan September.
Tekanan mulai datang pada sesi Asia dari pergerakan kuat aussie merespon data tingkat inflasinya periode kuartal ketiga lalu, dan berikutnya datang dari pergerakan euro merespon pernyataan Mario Draghi yang membela kebijakan moneter longgarnya.
Lihat: Draghi Membela Kebijakan Pelonggaran Moneter ECB
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan bergerak kuat setelah awal perdagangan sesi Asia dibuka lebih tinggi pada posisi 98.70 dan kini bergerak pada posisi 98.51 setelah sempat menyentuh posisi tertinggi 98,83.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang