Masuki perdagangan forex sesi Eropa akhir pekan (21/10), poundsterling yang memiliki fundamental lemah merespon kondisi politik negara Inggris pasca Hard Brexit berhasil menguat melawan dollar AS. Kekuatan pound didapat dari pernyataan hawkish Gubernur BOE Mark Carney dihadapan parlemen Inggris dan juga data terbaru dari Asosiasi Banker Inggris (BBA).
Carney mengisyaratkan terlalu bahaya bagi perekonomian Inggris jika BOE melonggarkan kebijakan moneternya dengan cepat. Sedangkan data terbaru dari BBA yaitu mortgage aprovals yang menunjukkan peningkatan data dari periode bulan sebelumnya.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (09:00:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2188 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound naik 18 pips dan pair ini bergulir berada pada posisi 1.2206.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan naik terus ke kisaran 1.2234 – 1.2320. Namun jika terjadi koreksi akan turun kembali ke kisaran 1.2152-1.2087.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang