Setelah akhir pekan lalu dollar AS ambruk oleh sentimen kondisi politik di Amerika Serikat menimbang sikap FBI yang akan menyelidiki kembali permasalahan email pribadi Hillary Clinton, bangkit kembali di awal perdagangan forex pekan ini setelah melalui sesi Asia dan kini berada di sesi Eropa. Sentimen yang mengangkat dollar AS kembali datang dari pertemuan FOMC pekan ini yang bakal memberikan sinyal kuat rencana kenaikan Fed rate tahun ini.
Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (31/10), dollar AS berusaha memangkas pelemahan yang dialami akhir pekan lalu namun tidak sepenuhnya berhasil dikarenakan aussie dollar mampu bertahan kuat. Kecuali aussie, terhadap semua rival utamanya dollar AS alami penguatan.
Pada sesi malam kekuatan dollar AS diharapkan bertambah lagi dari laporan ekonomi yang cukup memberi tenaga yaitu data personal income/spending bulan September, dimana data ini diharapkan menunjukkan peningkatan data.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan bergerak kuat setelah awal perdagangan sesi Asia dibuka lebih rendah pada posisi 98.30 dan kini bergerak pada posisi 98.56 setelah sebelumnya anjlok hingga 0,4%.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang