Ekspor Oktober Tiongkok dalam mata uang dollar AS turun 7,3 persen secara tahunan, menyempit dari penurunan 10 persen bulan September 10 secara tahunan, demikian Reuters melaporkan pada hari Selasa (08/11), mengutip data resmi.
Sedangkan impor menurun 1,4 persen, menyusul penurunan 1,9 persen bulan sebelumnya.
Hasil ini membawa surplus perdagangan Oktober menjadi $ 49.06 miliar, dibandingkan bulan September $ 41.99 miliar.
Reuters telah memperkirakan kemerosotan 6 persen untuk ekspor, dan kejatuhan 1 persen untuk impor dan surplus perdagangan $ 51,70 miliar.
Pelemahan mata uang membantu menjelaskan perbaikan ekspor Oktober meskipun jumlahnya masih memperlihatkan sifat rapuh permintaan global untuk produk-produk Tiongkok. Data Reuters menunjukkan dolar telah meningkat lebih dari 1,6 persen selama 30 hari terakhir dan strategi valuta asing mengharapkan lebih penyusutan ke depan dalam mengantisipasi dolar yang lebih kuat, mengharapkan untuk kinerja perdagangan kuartal keempat menjadi cerah.
“Beijing dapat menggunakan mata uang lemah untuk membantu menopang ekonomi yang goyah. Hasil dari pemilihan presiden AS tidak akan mengubah banyak tren depresiasi yuan,” analis di DBS mengatakan dalam sebuah laporan Selasa.
Tapi Kementerian Perdagangan negara itu memegang proyeksi lemah. Dalam sebuah pernyataan di situsnya pekan lalu, para pejabat memperingatkan bahwa perdagangan luar negeri akan menghadapi tekanan ke bawah pada kuartal keempat dan berpotensi terjadi pada 2017.
Namun, Bank Rakyat China (PBOC) secara luas diperkirakan tidak akan melakukan pelonggaran moneter untuk sisa tahun ini.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang