Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (09/11), indeks Kospi berakhir merosot -2,25 persen, atau -45 poin, di 1,958.38. Merosotnya indeks Kospi terjadi setelah calon presiden dari Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilihan Presiden AS.
Penurunan terjadi keitka Trump menang atas rivalnya Hillary Clinton dalam pemilihan penting yang bisa mengatur suasana hubungan AS dengan negara-negara lain, termasuk Korea Selatan.
Beberapa analis mengatakan kemenangan oleh Trump bisa meningkatkan ketidakpastian di pasar saham, mengutip kebijakannya untuk proteksionisme.
Lihat : Donald Trump Presiden Baru Amerika Serikat
Kemenangan Trump bisa menjadi positif bagi perekonomian AS, mengutip janjinya untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur.
Sebagian besar saham berkapitalisasi besar jatuh di seluruh papan. Saham Samsung Electronics Co merosot -2,92 persen, saham Hyundai Motor anjlok -3,25 persen, saham SK hynix Inc anjlok -4,46 persen.
Di antara yang naik, pembuat saham kosmetik terkemuka AmorePacific Corp naik 1,12 persen.
Saham Victek dan Speco naik melebihi limit harian yang diizinkan masing-masing 29,9 persen dan 29,88 persen, masing-masing. Victek dan Speco merupakan dua saham industri pertahanan.
Investor meraup saham Victek dan Speco dalam mengantisipasi risiko geopolitik yang menggerakkan permintaan untuk saham industri pertahanan menyusul kemenangan Trump.
Mata uang lokal ditutup pada 1,149.50 won terhadap dolar AS, turun 14,50 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau naik 1,95 poin atau 0,78 persen pada 251,85, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 249,90.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi berpotensi lemah setelah kemenaangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 248.76-245.59 dan kisaran Resistance 254.70-257.38.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
