Badan Energi Internasional (IEA) telah menyoroti tugas yang penting ke depan untuk OPEC jika kartel minyak adalah untuk membekukan atau memotong produksinya dan meningkatkan harga komoditas tersebut.
IEA menyatakan hari Kamis (10/11) bahwa produksi minyak mentah OPEC naik 230.000 barel per hari ke rekor 33,83 juta barel per hari bulan Oktober setelah “produksi pulih di Nigeria dan Libya dan produksi dari Irak mencapai rekor tertinggi.”
Laporan ini menjelaskan bahwa produksi dari kelompok 14 anggota telah naik selama lima bulan berjalan, dipimpin oleh Irak dan Arab Saudi. Pada bulan Oktober, pasokan OPEC berdiri hampir 1,3 juta barel per hari.
Sementara investor bersemangat menunggu hasil pertemuan OPEC, yang dijadwalkan 30 November setelah anggota-anggotanya berjanji pada pertemuan terakhir mereka di Algiers untuk memotong produksi minyak sebanyak 2 persen. Pagu produksi yang diusulkan ini akan berada di antara 32,5 juta hingga 33 juta barel per hari.
Menyoroti kesepakatan tersebut, maka produksi OPEC per hari masih jauh di atas rentang produksi yang diusulkan. Ini berarti bahwa OPEC harus setuju untuk pemotongan yang signifikan di Wina untuk mengubah komitmen Aljir menjadi kenyataan.
“Total produksi non-OPEC akan naik sebesar 0,5 juta barel per hari tahun depan, dibandingkan dengan penurunan 0,9 juta barel per hari pada 2016. Ini berarti bahwa 2017 bisa menjadi tahun pertumbuhan pasokan global tanpa henti sama dengan yang terlihat pada tahun 2016,” kata IEA.
“Jika tidak ada kesepakatan tercapai pada 30 November maka pasar akan tetap surplus sepanjang tahun dan jika ini berlanjut pada tahun 2017 dan pasti ada risiko harga jatuh kembali, “menurut IEA.
Harga minyak telah runtuh dari dekat $ 120 per barel pada bulan Juni 2014 untuk sekitar $ 46 per barel baru-baru ini. Lemahnya permintaan, dolar yang kuat dan booming produksi minyak AS semuanya telah dilihat sebagai alasan untuk jatuh dramatis, serta keengganan OPEC untuk memotong.
IEA pada hari Kamis menegaskan kembali pandangannya bahwa permintaan minyak memuncak pada tinggi lima tahun sebesar 1,8 juta barel per hari pada tahun 2015. Ini masih memprediksi bahwa pertumbuhan permintaan akan menurun untuk 1,2 juta barel per hari tahun 2016 karena menurun tajam di OECD Amerika dan Tiongkok, dengan ekspansi yang sama diharapkan tahun depan.
Ia menambahkan bahwa total pasokan minyak global naik 0,8 juta barel per hari bulan Oktober menjadi 97,8 juta barel per hari setelah produsen di OPEC dan non-OPEC “membuka keran.”
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang