Perdagangan luar negeri Indonesia pada bulan Oktober lalu alami penurunan keuntungan dibandingkan pada bulan September 2016 seperti yang dilaporkan BPS hari Selasa (15/11). Turunnya surplus pada neraca perdagangan bulan Oktober disebabkan meningkatnya impor cukup besar dari periode sebelumnya.
Terjadinya surplus perdagangan pada bulan Oktober di topang oleh lonjakan ekspor lebih dari yang diperkirakan, dimana menurut BPS ekspor Indonesia meningkat 4,6 persen dari tahun sebelumnya $ 12680000000. Sementara itu, impor juga alami kenaikan 3,27 persen menjadi $ 11470000000 secara tahunan. Namun secara bulanan ekspor naik 0,88 persen sedangkan impor naik 1,55 persen pada bulan Oktober.
Karenanya surplus perdagangan Indonesia hanya mencapai $ 1210000000, lebih rendah dari surplus bulan September sebesar $ 1270000000.
Surplus dagang bulan lalu terjadi oleh karena meningkatnya ekspor batubara ke Tiongkok, dan juga ekspor kendaraan bermotor atau automotif, makanan olahan, serta peralatan listrik. Ekspor otomotif sendiri meningkat ke Filipina, Saudi Arabia, kawasan Asia Selatan seperti Sri Langka.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens