Pergerakan pair GBPUSD yang tertekan sejak perdagangan sesi Asia dimulai hari pertama pekan ini (21/11), masih terus bergerak lemah hingga sesi Eropa. Di tengah lemahnya dollar AS terhadap banyak rival utamanya, pound tertekan oleh perdagangan EUR/GBP yang menunjukkan lemahnya permintaan atas mata uang Inggris. Pair EURGBP menguat signfikan diatas 1 persen.
Disaat banyak mata uang melemah terhadap dollar AS pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, GBPUSD masih diminati dikarenakan prospek perdagangan yang cerah antara AA dan UK dibawah pemerintahan Donald Trump. Sekalipun prospek masih ada, namun masih tetap rapuh oleh sentimen Brexit.
Lihat: Dollar AS Sesi Eropa 21 Nov Masih Tertekan Profit Taking
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (09:15:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2345 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun pips dan pair ini masih di posisi 1.2319.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan turun menuju kisaran 1.2298 – 1.2263, namun jika tidak mencapai kisaran tersebut akan naik ke kisaran 1.2372-1.2402.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang