Pergerakan kurs poundsterling sejak sesi Asia hingga sesi Eropa hari Rabu (30/11) masih terus konsolidasi menghadapi beberapa sentimen yang mempengaruhi secara global dan juga untuk indeks mata uang negara Inggris. Beberapa saat setelah pasar London dibuka Mark Carney sebagai Gubernur BOE memberikan pernyataannya bersamaan laporan strees test perbankan dan laporan kestabilan kondisi moneter negeri tersebut yang dilaporkan hari ini.
Untuk laporan stress test perbankan di negeri tersebut, Mark Carney menilai masih positif dibandingkan dengan ekspektasi buruk pasca Brexit. Namun dari sisi moneter, BOE melihat pasca Brexit kondisi kredit dan tabungan masyarakat menurun. Pernyataan Carney diatas menjadi sentimen positif bagi laju GBPUSD.
Demikian juga dengan kenaikan harga minyak mentah jenis Brent hingga 4 persen lebih pada perdagangan sesi Eropa di tengah kecemasan pasar menanti hasil pertemuan OPEC di Wina yang membahas pemangkasan produksi minyak produsen minyak OPEC, turut menjadi sentimen positif.
Namun momentum pada sesi Amerika yang dapat meninggikan dollar AS menjadi pemberat bagi laju pair GBPUSD. Jika data ADP employment change meningkat signfikan maka pair akan terpukul.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (08:50:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2493 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kini kurs pound naik 14 pips dan bergerak di posisi 1.2504.
Analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD dapat naik terus menuju kisaran 1.2529-1.2569. Namun jika tidak tembus kisaran tersebut dan terjadi koreksi turun dapat menuju kisaran 1.2459– 1.2410.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang