Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari Selasa (13/12), kurs rupiah yang menguat sejak awal perdagangan masih mampu bertahan di posisi penguatan terhadap dollar AS. Namun di pasar spot hingga sesi Amerika diperkirakan akan tertekan oleh usaha rebound dollar AS terhadap banyak rival utamanya.
Kuatnya pergerakan rupiah hingga akhir perdagangan bursa masih belum membuat modal asing masuk bursa bertambah melebihi arus keluarnya, sehingga tercetak net sell sebesar Rp235 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut turut menekan laju IHSG yang anjlok 0,3%.
Lihat: IHSG 13 Desember Ditutup Turun Tertekan Profit Taking Investor Asing
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,04% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13325/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13305/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13309 dari perdagangan sebelumnya di 13337, demikian kurs transaksi antar bank juga diperkuat ke 13404 dari perdagangan sebelumnya 13371.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari diperkirakan dibuka negatif oleh kuatnya sentimen kenaikan Fed rate yang melajukan dollar AS hingga akhir perdagangan sesi Amerika esok pagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens