Pergerakan kurs pound Inggris yang sempat rebound kuat hingga Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) umumkan mantapnya data kinerja pasar tenaga kerja Inggris, terpangkas kembali menuju kisaran supportnya. Sejak awal sesi Asia pair GBPUSD bergerak di kisaran resisten kuatnya jelang data klaim pengangguran dan tingkat penghasilan pekerja di negeri yang putuskan Brexit pada bulan Juni lalu.
Terpangkasnya kekuatan GBPUSD tersebut dipicu oleh kuatnya sentimen kenaikan Fed rate yang akan diumumkan pada akhir sesi Amerika esok hari dibandingkan sentimen positif yang kuat dari data ONS tersebut.
Namun jika dalam pengumuman Ketua Fed Janet Yellen esok hari menunjukkan kebijakan yang dovish maka pair GBPUSD dapat terangkat kembali ke kisaran resistennya. Namun sebaliknya jika Fed rate jadi dinaikkan pair akan semakin terjun ke kisaran support lemahnya.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:30:35 GMT) terpangkas terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih kuat dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2659 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kini kurs pound bergerak di posisi 1.2656. Analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD dapat koreksi menuju kisaran 1.2629-1.2568, dan jika tidak tembus kisaran tersebut maka berpotensi naik ke 1.2687– 1.2745.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang