Mengakhiri perdagangan valas Singapura akhir pekan (16/12), dollar Singapura anjlok ke posisi terburuk sepanjang sejarah terhadap dollar AS. Demikian juga terhadap rupiah kurs SGD anjlok ke posisi terendah sejak perdagangan 23 Mei 2014 atau 31 bulan, masuki pelemahan 4 hari berturut dalam pekan ini. Pelemahan kurs SGD ini menghiraukan sentimen positif dari data ekspor bulan November yang mantap.
Lihat: Ekspor November Singapura Melonjak Terdorong Peningkatan Ekspor Tiongkok dan Uni Eropa
Mengukur kekuatan dollar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergerak lemah di kisaran 9283,73 setelah perdagangan sebelumnya ditutup lemah di 9310.55. Dan untuk transaksi antar bank ditanah air hari ini berdasarkan kurs BI harga jual dollar Singapura lebih tinggi menjadi 9,357.14 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,355.15 pada tanggal 15 Desember.
Lihat: Pelemahan Rupiah Jumat Siang Mereda Oleh Retreat Dollar
Dan terhadap dollar AS, kurs Singapura melemah ke kisaran 1.4435 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4427. Pada perdagangan sebelumnya pair USDSGD menutup harian dengan bullish yang berakhir di 1.4427. Nilai ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah bagi pair USDSGD.
Secara teknikal, analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pair USDSGD akhir perdagangan sesi Amerika diperkirakan bullish, dan berdasarkan harga tingginya perdagangan pair ini berpotensi naik ke kisaran 1.4443-1.4470 malam nanti. Analyst Vibiz Research Center melihat pelemahan kurs SGD terhadap dollar AS ini disebabkan sentimen kenaikan Fed rate. Sepanjang sejarah disini merupakan sepanjang sejarah penghitungan data dari sumber acuan Vibiznews.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang