Aksi jual dollar terhadap poundsterling hanya bertahan pada perdagangan sesi Asia hari Senin (19/12) dan terpangkas kembali kekuatan GBPUSD jelang masuki sesi Amerika malam ini. Lemahnya laju pair selain dipicu oleh tidak adanya data ekonomi penggerak kuat kurs pound Inggris juga masih tertekan oleh kuatnya fundamental dollar AS.
Secara fundamental kekuatan poundsterling diantara kekuatan rival utama dollar AS paling buruk oleh sentimen Hard Brexit. Pekan lalu negosiasi parlemen Inggris untuk memberikan waktu bagi Inggris untuk siapkan diri lebih mantap keluar EU kurang berjalan baik dengan pemerintah Brexit.
Sentimen kenaikan Fed rate masih terus mendominasi perdagangan forex hingga jelang sesi Amerika awal pekan ini dengan usaha rebound dollar AS menerima sentimen positif dari rilis data Markit.
Lihat: Dollar AS Sesi Eropa Rebound Kecuali Terhadap Yen
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (12:00:35 GMT) terpangkas terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2479 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kini kurs pound bergerak di posisi 1.2398. Analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD akan turun terus menuju kisaran 1.2390-1.2365, dan jika tidak tembus kisaran tersebut maka berpotensi naik kembali ke 1.2450– 1.2509. Anjloknya pair GBPUSD paling parah sepanjang hari dari rival dollar AS lainnya.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang