Anjloknya kembali imbal hasil obligasi Amerika Serikat memberikan sentimen negatif bagi perdagangan pair USDJPY, masuki sesi Asia hari Kamis (29/12) anjlok kembali oleh profit taking lanjutan setelah sebelumnya tertekan menerima sentimen yang sama.
Lihat: Kondisi Dollar AS Masih Rawan Jelang Akhir Tahun
Perdagangan sebelumnya yen berhasil rebound dan pagi ini berhasil rally berpijak pada momentum profit taking dollar AS terhadap banyak rival utamanya. Sentimen negatif yang membuat pair USDJPY tertekan selain turunnya yield obligasi juga buruknya data pending home sales yang dilaporkan NAR semalam.
Untuk pergerakan selanjutnya hingga sesi malam, pair USDJPY diperkirakan dapat tertekan kembali oleh buruknya sentimen yang membayanginya hingga sesi Amerika malam. Sentimen negatif datang dari rilis data unemployment claims pekan lalu yang diperkirakan meningkat dari periode sebelumnya.
Pergerakan kurs yen sesi Asia (02:30:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lebih rendah pada 117.23 di awal perdagangan (00.00 GMT) bergerak lemahdan kini nilai pair bergulir pada 116.84.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam berpotensi turun, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya akan turun ke kisaran 116,50-116,10. Namun jika terjadi koreksi akan naik lagi menuju kisaran 117.40-117.85.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang