Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Terkait hal tersebut, maka pemerintah juga berupaya meningkatkan pertumbuhan investasi, karena investasi merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
Menko Perekonomian Darmin Nasution usai sidang kabinet paripurna, di Istana Bogor, Rabu (4/1) menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar jajaran pemerintah harus membenahi investasi baik di dalam maupun dari luar negeri, sehingga bisa mencapai pertumbuhan investasi dari tahun lalu paling tidak antara 6 hingga 6,2 persen.
Jika hasil investasi tersebut bisa dicapai, maka Presiden Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi akan bergerak ke arah 5,2 hingga 5,3 persen, bahkan akan lebih.
Darmin juga menekankan bahwa Presiden Jokowi mengharapkan ekspor Indonesia bisa berjalan lebih baik lagi, tidak terus menerus turun. Untuk itu Presiden menyarankan agar mencari pasar yang non konvensional namun tradisional. Jadi tidak hanya terpukau pada pasar Amerika atau Tiongkok, tapi bisa dicoba memasuki pasar yang cukup besar juga seperti India, Pakistan, Aljazair, Nigeria dan sebagainya.
Selanjtnya Darmin juga menyatakan dengan pertumbuhan investasi naik, pasar non tradisional bisa dikembangkan, kemudian inflasi bisa dijaga di bawah 4 persen, maka ekonomi kita bukan hanya tumbuh lebih baik dari tahun lalu tetapi juga akan bisa menurunkan tingkat kemiskinan dan memperbaiki ketimpangan seperti yang terjadi tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan itu Darmin juga menyampaikan rencana pemerintah yang akan segera meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi ke-15 mengenai logistik bersama sama dengan Indonesia National Single Window, yang merupakan bagian dari persoalan logistik dan sebagian daripadanya itu adalah menyangkut dwelling time atau waktu bongkar muat di pelabuhan.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang