Mengawali perdagangan forex sesi Asia awal pekan (16/1) dollar AS dibuka dengan posisi yang lebih tinggi dari akhir perdagangan pekan lalu oleh anjloknya poundsterling cukup parah oleh perkembangan terakhir tentang hard brexit yang membebani nilai mata uang Inggris tersebut.
Lihat: Sterling Telah Anjlok 19 Persen Sejak Brexit, Obligasi Australia Menguat
Namun tidak lama kemudian anjlok kembali oleh perdagangan safe haven menimbang kondisi hard brexit dan juga kondisi perbankan di Inggris serta anjloknya perdagangan saham kawasan Asia. Selain itu juga dollar AS mendapat tekanan dari sentimen penggerak rival dollar AS.
Hari ini perdagangan pasar keuangan Amerika Serikat ditutup karena public holiday negeri tersebut, sehingga penggerak pasar datang dari luar Amerika yaitu kawasan Asia dan juga Eropa. Salah satunya usaha rally aussie pasca naiknya imbal hasil obligasi Australia dan juga kenaikan harga minyak mentah.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada awal perdagangan sesi Amerika naik ke posisi 101.57, lalu anjlok kembali ke posisi 101.39. Akhir perdagangan sebelumnya dollar AS ditutup lemah di 101.40.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang