Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih bergerak negatif melanjutkan range bearish perdagangan sebelumnya, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah ke level 5,254.31. Untuk minggu berikutnya (23-27 Januari), IHSG berusaha bergerak positif oleh support harga kenaikan harga minyak mentah dan penguatan rupiah. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5280 dan 5355, sedangkan support di level 5135 dan kemudian 5230.
Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat alami tekanan jual terhadap dollar yang sebenarnya sedang koreksi di pasar global, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,403. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,410 dan 13,500, sementara support di level 13,310 dan 13,250.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika:berupa rilis data existing home sales pada Selasa malam; kemudian rilis Crude Oil Inventories pada Rabu malam; dan juga data unemploymnet claims Kamis malam yang diakhiri data advanced PDB Amerika Serikat Q4 2016 pada Jumat malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data flash manufaktur dan service PMI pada Selasa sore; disambung dengan rilis data German Ifo’s pada Rabu sore; berikutnya pengumuman prelim PDB Inggris dan juga data pengngguran Spanyol pada Kamis sore.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa data inflasi AS pada Rabu pagi, dan juga data inflais Jepang pada Jumat pagi.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar masih berada dalam tekanan jual lanjutan dalam 4 pekan berturut, dan secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 100.78.
EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau naik ke level 1.0697. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0540 dan 1.0667 sementara resistance pada 1.0785 dan kemudian 1.0879.
GBPUSD, minggu lalu terlihat turun ke level 1.2187 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2194 dan kemudian 1.2330, sedangkan resistance pada 1.2515 dan 1.2680.
USDJPY, minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 114.49. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.50 dan 117.32, serta support pada 112.34 serta level 110.15.
AUDUSD, aussie dollar terpantau terpantau menguat ke level 0.7552. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7440 dan 0.7525, sementara resistance level di 0.7615 dan 0.7670.
Bursa Saham
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir turun di 0,8 persen pada level 19,137.9, sebagian besar tertekan penguatan Yen. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19,613 dan 20,167, sementara support pada level 18,621 dan 18,154. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong kehilangan 0,2 persen minggu ini ke level 22,885. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23,446 dan 24,017, sementara support di 22,455 dan 21,976.
Bursa saham Wall Street minggu lalu bergerak mixed dengan sentimen lemah sebelum pelantikan namun menguat dengan optimism saat pidato Trump usai pelantikan. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 19,827.25, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 19920 dan 20100, sementara support di level 19740 dan 19680. Index S&P 500 minggu lalu naik tipis ke level 2271.31, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2280 dan 2300, sementara support pada level 2210 dan 2175.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau naik terpicu kekuatiran Hard Brexit dan pelemahan dollar AS, sehingga berakhir dalam harga emas dunia naik lagi ke level $ 1212.47 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1242 dan berikut $1262, serta support pada $1180 dan $1150. Di Indonesia, harga emas terpantau juga menguat ke level Rp520,000.
Gejolak pasar harus dimanfaatkan, peluang pasar jangan sampai dilewatkan. Bukan masanya lagi undur dari pasar ketika volatilitas meningkat. Tetapi paralelnya, skill and knowledge harus ditambahkan, dilengkapi dan diasah. Jika tidak, Anda bisa tenggelam ditelan gelombang gejolak gunjang-ganjing pasar. Untuk hal itu, jadikan vibiznews.com sebagai partner Anda bergandengan tangan di dunia investasi. Terima kasih dan mari menuai sukses bersama, pembaca setia Vibiznews!
By Alfred Pakasi ,
CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group
Editor: Jul Allens