Memulai perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (1/2) , dollar AS yang anjlok parah perdagangan hari sebelumnya berhasil rebound beberapa saat perdagangan dimulai. Sentimen yang mengangkat dollar AS terhadap banyak rival utamanya datang dari beberapa momentum pada sesi Amerika malam nanti.
Momentum pertama berupa rilis data dari sektor tenaga kerja jelang data NFP awal tahun hari Jumat nanti yaitu data ADP employment change yang diperkirakan akan menunjukkan data lebih banyak dari periode bulan sebelumnya. Jika data ini sesuai atau melebihi ekspektasi maka akan memberi tenaga rally bagi dollar AS.
Selanjutnya terdapat rilis data manufaktur PMI baik oleh survey Markit dan juga ISM, dimana kedua lembaga tersebut memperkirakan data bulan Januari yang dirilis malam nanti lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya. Kedua data ini dapat memberikan tenaga kuat bagi dollar AS.
Dan jelang akhir sesi Amerika pada Kamis (2/2) dinihari akan diumumkan hasil pertemuan FOMC selama 2 hari untuk kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat bulan pertama bulan Januari. Fed dipastikan belum angkat suku bunganya, namun pasar harapkan sinyal kuat kenaikan suku bunga Fed lanjutan seperti yang dijanjikan pada pertemuan akhir tahun.
Dengan sentimen diatas dollar AS memiliki fundamental harian yang mantap dan melajukannya terhadap banyak rival utamanya. Namun pada sesi Eropa terdapat sentimen penggerak kuat kurs yang menjadi rivalnya seperti euro dan pound Inggris, dimana jika data manufaktur PMI dari laporan Markit untuk negara kawasan Euro dan Inggris meningkat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang