Penjualan ritel Indonesia akhir tahun 2016 meningkat yang didukung penjualan kelompok makanan. Demikian rilis dari Bank Indonesia, Rabu (08/02).
Dalam website Bank Indonesia dijelaskan bahwa secara tahunan pertumbuhan penjualan ritel Desember 2016 tumbuh 10,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 9,9% (yoy) pada November 2016.
Bank Indonesia pada Januari 2017, memperkirakan penjualan ritel melambat menjadi 9,5% (yoy). Perlambatan penjualan eceran terutama terjadi pada kelompok makanan yang sebelumnya tumbuh 10,5% (yoy) pada Desember 2016 menjadi 8,5% (yoy) pada Januari 2017. Di sisi lain, penjualan kelompok non makanan diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari 10,4% (yoy) pada Desember 2016 menjadi 10,9% (yoy) pada Januari 2017.
Bank Indonesia juga mengindikasikan bahwa pada tiga bulan ke depan yaitu Maret 2017, tekanan kenaikan harga diperkirakan menurun. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 0,1 poin menjadi sebesar 129,5. Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juni 2017) diperkirakan meningkat sebagaimana tercermin dari IEH 6 bulan mendatang sebesar 131,7, lebih tinggi dibandingkan 126,8 pada bulan sebelumnya.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang