Ekspor Indonesia Januari 2017 dibanding Januari 2016 meningkat, demikian rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Kamis (16/02).
Ekspor dari Indonesia melonjak 15,57 persen dari tahun sebelumnya menjadi 13,77 miliar dolar pada bulan Desember 2016, dibandingkan dengan kenaikan 21,34 persen pada November dan lebih cepat dari perkiraan pasar dari pertumbuhan 13,27 persen. Ini adalah bulan ketiga berturut-turut meningkat, karena penjualan produk non-migas naik 18,11 persen menjadi 12,54 miliar dolar sedangkan minyak dan gas turun 5,22 persen menjadi 1,10 miliar dolar.
Sedangkan nilai ekspor Indonesia Januari 2017 mencapai US$13,38 miliar atau menurun 3,21 persen dibanding ekspor Desember 2016.
BPS menyatakan ekspor nonmigas Januari 2017 mencapai US$12,11 miliar, turun 3,70 persen dibanding Desember 2016, sementara dibanding ekspor Januari 2016 naik 29,24 persen.
Adapun penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2017 terhadap Desember 2016 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$121,3 juta (27,56 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada karet dan barang dari karet sebesar US$60,0 juta (10,55 persen).
Tiongkok merupakan tujuan terbesar ekspor nonmigas Januari 2017 yang membukukan US$1,55 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,43 miliar dan India US$1,32 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,46 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,37 miliar.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang