Setelah tertekan cukup keras pada perdagangan forex pekan lalu, mengawali perdagangan pekan ini dollar AS berhasil ditutup menguat tipis setelah sempat tertekan sejak awal sesi. Namun masuki sesi Asia hari Selasa (14/3), laju dollar masih ragu-ragu dan akibatnya bergerak terbatas yang menguntungkan gerak rival utamanya.
Dukungan terhadap dollar sedikit naik diujung perdagangan semalam jelang pertemuan penting Fed 2 hari membahas kebijakan moneternya yang akan dimulai hari ini. Dan di pasar Asia kini perdagangan saham sedang menurun sehingga perdagangan aset safe haven menjadi perburuan pasar.
Terhadap beberapa rival utamanya hanya terhadap aussie dan poundsterling saja dollar AS menguat pasca buruknya kekuatan fundamental mata uang negara yang semakin dekat untuk keluar dari Uni Eropa. Sedangkan aussie tertekan oleh anjloknya harga minyak mentah.
Untuk pergerakan selanjutnya pada sesi malam nanti, dollar AS kembali menerima sentimen negatif dari rilis data PPI bulan Februari yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah dari data periode bulan Januari. Karena data PPI ini akan mempengaruhi data inflasi berikutnya dan sebagai salah satu indikator kenaikan suku bunga Fed pekan ini.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (14/3) retreat di 101.36 setelah dibuka pada posisi 101.38 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 101.45 dan terendah di 101.33.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang