Setelah Majelis Tinggi Inggris diberitakan mensahkan RUU Brexit menjadi UU yang memberikan otoritas bagi pemerintah melakukan proses keluar dari Uni Eropa selama 2 tahun, kurs pound terpukul dan retreat dari rally 2 hari berturut pada perdagangan sesi Asia hari Selasa (13/3).
Lihat: Majelis Tinggi Sahkan RUU Brexit, Inggris Segera Keluar dari Uni Eropa
Dengan disahkannya UU Brexit, buruknya fundamental poundsterling semakin terlihat yang dapat mengancam ekonomi salah satu negara besar di kawasan Eropa dan pastinya memberikan pukulan keras bagi mata uangnya. Sejak bergulirnya Brexit pertengahan tahun lalu telah membuat poundsterling anjlok hampir 20% lebih terhadap dollar AS.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (10:00:00 WIB) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2216 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2201 setelah sempat mencapai posisi terendah di 1.2196. Sebelumnya kurs pound sempat mencapai posisi tertinggi dalam 5 hari.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD dapat rebound kembali jika posisi bearish dollar AS semakin parah hingga sesi Amerika.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang