Mengawali perdagangan sesi Asia hari Rabu (15/3) laju dollar AS yang kuat perdagangan sebelumnya terhenti oleh profit taking pasar jelang pengumuman kebijakan suku bunga Fed yang dinanti seluruh pasar global. Kekuatan data PPI yang dirilis semalam dan juga ekspektasi kenaikan suku bunga Fed tidak mampu memberi tenaga rally lanjutan.
Lihat: Harga Produsen Januari AS Naik Tertinggi 5 Tahun
Pertemuan pemimpin Fed membahas kebijakan moneternya dalam FOMC yang akan berakhir esok dinihari akan mengumumkan posisi suku bunga bank sentral tersebut yang diharapkan naik. Tahun 2017 Fed targetkan akan naikkan suku bunga sebanyak 3 kali. 2 Pekan sebelumnya para pemimpin senior Fed memberikan komentar hawkish untuk rencana yang akan meninggikan dollar AS.
Selain menanti pengumuman kebijakan moneter Fed, pada sesi Amerika terdapat beberapa data ekonomi yang juga dinantikan pasar seperti data inflasi bulan Februari dan juga data retail sales bulan yang sama. Sedangkan data ekonomi yang akan mempengaruhi rival utamanya hari ini yang paling kuat adalah rilis data pengangguran Inggris.
Terhadap beberapa rival utamanya, dollar AS alami profit taking kecuali terhadap yen yang alami pelemahan meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS sedang menurun untuk semua tenor. Penurunan yield ini oleh keraguan terjadinya kenaikan Fed rate.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (14/3) bearish di 101.64 setelah dibuka pada posisi 101.73 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 101.75 dan sebelumnya ditutup pada posisi 101.74.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang