Pergerakan dollar AS terhadap banyak mata uang global di perdagangan pasar forex masih menunjukkan performa yang kurang menguntungkan sehingga pasar memilih koleksi rival-rival utamanya. Hingga perdagangan sesi Eropa akhir pekan (17/3), dollar bergerak di posisi terendah dalam 5 minggu dan kembali mencetak pelemahan indeks secara mingguan untuk 2 pekan berturut.
Aksi menjual banyak dollar AS yang terjadi beberapa hari terakhir masih disebabkan proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve di tahun 2017 dan 2 tahun berikutnya yang mengecewakan setelah pekan ini memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Fed naikkan suku bunganya pada pertemuan bulan ketiga tahun ini setelah pertemuan akhir tahun lalu menaikkan dengan volume yang sama.
Untuk pergerakan selanjutnya pada sesi Amerika malam nanti, dollar AS diharapkan menerima sentimen positif dari beberapa rilis data ekonomi seperti data produksi industri, data prelim UoM consumer sentiment, prelim UoM inflation expectations serta indeks kondisi pasar tenaga kerja. Semua data tersebut diperkirakan akan menunjukkan data yang positif.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (17/3) bearish di 100.16 setelah dibuka pada posisi 100.23 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 100.99 dan terendah di 100.14.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang