Di tengah usaha bullish dollar AS terhadap beberapa rival utamanya seperti yen Jepang, tidak membuat poundsterling ikutan terpangkas kekuatan rally selama 4 hari berturut. Justru pair GBPUSD berhasil mendaki ke posisi tertinggi dalam 2 pekan perdagangan oleh kuatnya yield obligasi Inggris dan juga persetujuan formal Ratu Elizabeth atas UU Brexit.
Persetujuan formal yang diberikan Ratu Kerajaan Inggris pekan lalu masih memberikan kekuatan penuh bagi PM Inggris Theres May melanjutkan proses Brexit menurut UU yang sudah disahkan parlemen Inggris. Pekan lalu pasar khawatir akan persetujuan parlemen UU Brexit namun kekuatan yang diterima Theresa May untuk melobi negara anggaota kuat memberikan dampak hawkish.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (17:40:00 WIB) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2385 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2415 setelah sempat mencapai posisi tertinggi di 1.2434 dan terendah di posisi 1.2379.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD akan lanjut rally ke kisaran 1.2438-1.2470 jika koreksi yang terjadi pada sesi Amerika tidak sampai pada posisi awal perdagangannya.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang