Jelang akhir perdagangan sesi Asia hari Rabu (22/3), yen Jepang alami pergerakan konsolidasi setelah dibuka flat awal perdagangan. Terjadi tarik menarik sentimen antara rilis data perdagangan luar negeri Jepang yang positif serta posisi dollar AS yang berusaha menguat terhadap beberapa rival utamanya.
Lihat: Ekspor Februari Jepang Melonjak 2 Tahun Tertinggi, Surplus Perdagangan Tertinggi Hampir 7 Tahun
Sentimen positif lainnya datang dari pidato Menteri Keuangan Jepang Taro Aso dihadapan parlemen negeri tersebut, dengan mengatakan pemerintah negeri sakura itu tidak akan melemahkan yen melalui pelonggaran kebijakan moneternya. Selain itu anjloknya perdagangan bursa saham Asia juga memberikan dukungan terhadap perdagangan aset safe haven.
Untuk perdagangan selanjutnya, yen dapat bergerak kuat terus jika pada sesi Eropa bursa melemah dan pada sesi Amerika rilis data existing home sales mengecewakan sesuai ekspektasi pasar.
Pergerakan pair USDJPY sesi Asia (11:20:21 WIB) masih bergerak di zona merah setelah dibuka flat pada posisi 111.71 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini bergulir pada posisi 111.67 dan sempat mencapai posisi terendah di 111.41. Posisi terendah tersebut merupakan posisi terkuat bagi yen Jepang dalam 4 bulan sejak perdagangan tanggal 26 November.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang