Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Kamis (23/03), indeks Shanghai berakhir naik 0,11 persen atau 3,7 poin pada 3,248.91. Bursa Saham Shanghai berakhir sedikit lebih tinggi pada Kamis, mengabaikan penurunan di saham Shanghai B di tengah kekhawatiran atas ketatnya likuiditas dan regulasi.
Indeks pelacakan Shanghai saham-B yang didominasi dollar AS jatuh sebanyak 3,9 persen, sebelum menutup 1,7 persen lebih rendah, membukukan hari terburuk dalam dua bulan. Saham yang diperdagangkan di bursa Shanghai dan Shenzhen dalam mata uang asing adalah saham B, sedangkan A saham adalah mereka dalam mata uang yuan.
Kondisi kas diperketat karena kekhawatiran penilaian risiko triwulanan bank sentral pada akhir bulan ini akan membatasi pinjaman di pasar antar bank.
Selain itu, penilaian akan mencakup off-balance produk wealth management sheet (WMP) untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, investor menemukan beberapa hiburan setelah indeks compiler MSCI mengatakan sedang mencari umpan balik dari pelaku pasar apakah akan menambah saham indeks Tiongkok dan pasar negara berkembang.
Pada akhir perdagangan, kinerja sektor dicampur. Saham-saham energi tertinggal, sementara saham perbankan dan properti menguat.
Pasar akan mencermati hasil pemungutan suara RUU pemeliharaan kesehatan di parlemen AS untuk menggantikan Obamacare. Jika terjadi kesepakatan berpotensi menguatkan bursa AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak positif jika bursa Wall Street menguat. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3155-3060, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3347-3454.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang