Kurs pound Inggris sesi Asia hari Jumat (24/3) alami profit taking yang cukup besar sehingga membuat pair GBPUSD anjlok cukup parah setelah 3 hari berturut rally hingga mencapai posisi tertinggi dalam 20 hari. Sentimen negatif yang melemahkan laju pair datang dari momentum bullish dollar AS dan juga pernyataan dovish seorang pejabat tinggi BOE yaitu Dr Gertjan Vlieghe.
Perdagangan sebelumnya yang melompat naik ke posisi 20 hari tertinggi tersebut menerima sentimen positif rilis data penjualan sektor ritel Inggris bulan Februari yang meningkat sangat tinggi melebihi data bulan sebelumnya yang kontraksi. Pagi ini pair tersebut menerima tekanan dari pernyataan Vlieghe yang menyatakan peningkatan inflasi negeri tersebut melebihi target BOE tidak harus membuat bank sentral Inggris menaikkan tingkat suku bunganya.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (11:25:00 WIB) bergerak retreat terhadap dollar AS, setelah dibuka flat dari perdagangan sebelumnya pada 1.2519 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2478 setelah sempat mencapai posisi tertinggi di posisi 1.2520.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga perdagangan sesi Eropa, jika penurunan pair tidak sampai pada garis MA5 di 1.2463 maka GBPUSD berpotensi naik kembali ke posisi awal perdagangan.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
