Profit taking masih menekan yen Jepang hingga perdagangan sesi Asia hari Jumat (31/3) setelah berhasil mencapai posisi tertinggi dalam 4 bulan terhadap dollar AS pekan lalu. Kuatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Fed oleh beberapa pernyataan hawkish beberapa pejabat FOMC membuat yen dalam pair USDJPY retreat dan pair berusaha melanjutkan rally perdagangan sebelumnya.
Sentimen negatif yang menekan yen dan mengangkat USDJPY yaitu kuatnya data pertumbuhan ekonomi AS atau PDB Q4 2016 yang lebih tinggi dari kuartal sebelumnya serta ekspektasi kuat kenaikan suku bunga Fed serta kuatnya keuntungan perdagangan bursa saham global.
Selain itu pada awal sesi Asia pemerintah Jepang mengumumkan data tingkat inflasi konsumen, belanja konsumen serta pengangguran periode bulan Februari, dengan data yang mixed. Belanja konsumen tercatat semakin menurun dari periode bulan sebelumnya, namun pengangguran turun dari peride bulan Januari.
Pergerakan pair USDJPY sesi Eropa (09:10:21 WIB) bergerak kuat setelah dibuka lebih rendah pada posisi 111.91 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini bergulir pada posisi 112.05 dan sempat mencapai posisi terendah di 111.68.
Untuk perdagangan selanjutnya, pair masih akan melaju ke resisten kuatnya jika perdagangan bursa saham Asia dan Eropa menunjukkan keuntungan yang bertambah dari periode sebelumnya. Namun jika sebaliknya dan juga terjadi koreksi dari yield obligasi global membuat pair meluncur turun kembali.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang