Pertumbuhan manufaktur Inggris merosot bulan lalu, karena pesanan ekspor tumbuh lebih lambat dan permintaan barang konsumsi goyah terpicu meningkatnya tekanan inflasi, sebuah survei menunjukkan pada hari Senin (03/04).
Kejatuhan Sterling menyusul pemungutan suara Juni untuk meninggalkan Uni Eropa membantu produsen menikmati pertumbuhan tahunan tercepat mereka dalam tiga tahun selama kuartal akhir 2016.
Indeks manufaktur PMI bulan Maret merosot ke 54,2 dari 54,5 yang direvisi turun di bulan Februari, dibawah perkiraan ekonom dari 54,6 dalam jajak pendapat Reuters.
“Biaya tinggi dan pertumbuhan upah lemah melemahkan kekuatan konsumen, dengan tingkat ekspansi dalam produksi dan pesanan baru untuk produk konsumenmelambat lebih lanjut,” ekonom IHS Markit Rob Dobson mengatakan.
Kenaikan inflasi yang cepat telah menyebabkan pendapatan rumah tangga Inggris stagnan secara riil, dan data pada Jumat menunjukkan rumah tangga menabung terkecil dari pendapatan mereka sejak pencatatan dimulai lebih dari 50 tahun yang lalu.
Markit mengatakan produsen yang memproduksi barang-barang investasi seperti mesin dan produk menengah yang masuk ke barang-barang lainnya masih melihat pertumbuhan substansial.
Tapi pertumbuhan produksi secara keseluruhan jatuh ke titik terendah sejak Juli, ketika PMI menunjukkan kontraksi tajam dalam produksi segera setelah pemungutan suara Brexit.
Markit mengatakan permintaan domestik merupakan sumber utama dari pesanan baru, sementara pertumbuhan pesanan ekspor jatuh kembali.
Biaya bahan baku naik pada tingkat paling lambat dalam enam bulan, meskipun biaya masukan inflasi tetap jauh di atas sebelum referendum. Pabrik menunjukkan sedikit keraguan menaikkan harga yang dikenakan kepada pelanggan, yang meningkat pada tingkat tercepat kedua sejak 2011.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang