Pergerakan kurs euro yang sempat melanjutkan rally di perdagangan sesi Asia setelah 2 hari sebelumnya melaju kuat, masuki perdagangan sesi Eropa hari Rabu (12/4) terpangkas kembali oleh mantapnya perdagangan saham Eropa yang terdorong kekuatan bursa saham Asia. Bursa saham Eropa menunjukkan keuntungan yang lumayan oleh sentimen kenaikan harga minyak mentah, sehingga melesukan kembali perdagangan aset safe haven yang laku keras pasca ketegangan geopolitik.
Selain buramnya kembali perdagangan safe haven, euro mendapat tekanan dari buruknya rilis data harga grosir negara Jerman yang menurun dari periode bulan sebelumnya. Juga mendapat tekanan dari usaha dollar AS untuk rebound dari 2 hari melemah. Untuk laju dollar AS selanjutnya dipengaruhi oleh wawancara khusus salah satu media setempat terhadap Presiden Donald Trump.
Pergerakan kurs euro pada sesi Eropa (16:45:00 WIB) masih bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.0603 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair EURUSD berada di posisi 1.0603 dan sempat mencapai posisi terendah di 1.0593 dan tertinggi di 1.0622.
Mengakhiri perdagangan sesi Amerika, euro masih berpotensi terjadi pergerakan positif kembali menuju posisi tertinggi atau resisten kuatnya dan kemudian jadi tumpuan mendaki ke resisten lemahnya di 1.0645-1.0710. Namun jika terkoreksi kembali akan turun menuju support kuatnya di kisaran 1.0569.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang