Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (12/04), Indeks Shanghai dibuka lemah, saat ini terpantau turun -13,44 poin atau -0,41 persen menjadi 3275.52. Pelemahan bursa Shanghai terpicu inflasi Tiongkok yang masih di bawah harapan dan melambatnya harga produsen Tiongkok.
Indeks harga konsumen bulan Maret Tiongkok (CPI) naik 0,9 persen dari tahun sebelumnya, naik tipis dari bulan Februari 0,8 persen tapi sedikit di bawah perkiraan analis, demikian National Bureau of Statistics mengatakan pada hari Rabu (12/04).
Sekalipun inflasi naik di atas kenaikan yang dilaporkan pada bulan Februari, namun angka datang di bawah keuntungan yang telah diharapkan. Analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan inflasi Maret harga konsumen akan naik tipis menjadi 1,0 persen.
Lihat : Inflasi Maret Tiongkok Naik Tapi Masih Dibawah Harapan
Inflasi harga produsen Tiongkok melambat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada Maret dengan harga bijih besi dan harga batubara jatuh, tertekan oleh kekhawatiran bahwa produksi baja Tiongkok terancam kekenyangan logam akhir tahun ini.
Indeks harga produsen Tiongkok (PPI) naik 7,6 persen pada Maret dari tahun sebelumnya, masih dengan kecepatan yang tinggi namun sejalan dengan ekspektasi analis dan penurunan dari keuntungan 7,8 persen pada Februari, yang merupakan 9 tahun tinggi, National Biro Statistik mengatakan pada hari Rabu (12/04).
Lihat : Inflasi Harga Produsen Maret Tiongkok Melambat
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai berpotensi lemah dengan kinerja inflasi harga konsumen dan harga produsen Tiongkok masih dibawah harapan. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3173-3073, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3374-3476.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang