Perdana Menteri Inggris Theresa May baru saja mengumumkan akan meminta kepada parlemen untuk melakukan pemilu lebih cepat pada tanggal 8 Juni 2017, padahal sebelumnya PM yang menggantikan David Cameron pertengahan tahun lalu pernah menyatakan pemilu baru akan dilakukan pada tahun 2020.
Theresa May tahun lalu pernah menyatakan pemilu baru akan dilaksanakan sampai masa kerja parlemen periode saat ini berakhir atau pada tahun 2020. Dan percepatan waktu pemilu beralasan demi stabilitas pemerintahan dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Pengumuman yang dilakukan di depan tempat kediamannya yang dipublikasikan banyak media memberikan tenaga bagi laju poundsterling.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (17:00:00 WIB) bertambah kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka kuat dari perdagangan sebelumnya pada 1.2563 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2623 yang sudah melampaui resisten kuatnya serta sempat mencapai posisi terendah di 1.2514 dan tertinggi di 1.2628.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga perdagangan sesi Amerika, pair dapat mendaki terus ke posisi resisten lemahnya di kisaran 1.2640. Namun jika tidak tembus akan terjadi koreksi negatif dengan turun ke posisi awal sesi sebelum turun lebih jauh ke support kuatnya.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang