Indeks Shanghai di bursa Tiongkok Selasa (19/04) berakhir turun 0,79 persen, atau 25,41 poin pada 3.171,31. Bursa Shanghai turun untuk sesi keempat berturut, karena kekhawatiran investor diperdalam bahwa peraturan ketat terhadap spekulasi dan shadow banking akan menekan pemulihan utang negara itu.
Analis menyatakan penyebab kelemahan pasar baru-baru ini karena kekhawatiran bahwa pemulihan yang dodorong stimulus Tiongkok sejak akhir tahun lalu memudar di tengah kampanye baru pemerintah terhadap kelebihan leverage dan gelembung aset.
Tiongkok telah meningkatkan pembatasan properti di kota-kota besar, meluncurkan pemeriksaan secara nasional pada bisnis bank dengan fokus pada shadow banking, dan berjanji untuk melawan spekulasi di pasar saham.
Dana Moneter Internasional pada Selasa memperingatkan gangguan ekonomi potensial di jangka menengah jika gagal untuk mengurangi ketergantungan pada pertumbuhan kredit yang cepat.
Beberapa investor khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat dilaporkan pada kuartal pertama akan mulai mereda dalam beberapa bulan mendatang sebagai efek dari stimulus awal mulai memudar, dan sebagai pemerintah daerah mengumumkan langkah-langkah lebih keras untuk mengekang lonjakan pasar properti.
Bank sentral juga telah mengisyaratkan pergerakan ke kebijakan moneter ketat, menaikkan suku bunga jangka pendek untuk menahan risiko dalam sistem dan mencegah spekulasi.
Saham jatuh di seluruh papan, dengan saham bahan baku di antara yang paling parah karena harga komoditas turun tajam.
Tapi saham konsumen dan kesehatan yang umumnya dipandang sebagai defensif, terus mengungguli pasar yang lebih luas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Shanghai akan bergerak lemah dengan kekuatiran tindakan keras Regulator Tiongkok. Namun jika malam nanti bursa Wall Street menguat, dapat membantu mengangkat indeks. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3066-2964, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3265-3367.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang