Pergerakan kurs euro yang sempat bullish pada perdagangan sesi Asia hingga masuki sesi Eropa hari Jumat (21/4), terpangkas kembali dan bergerak negatif merespon serangan teror yang terjadi di Perancis. Serangan teror tersebut menyebabkan tewasnya seorang polisi dan 2 terluka menurut informasi dari beberapa media setempat.
Serangan teror tersebut berpengaruh pada harapan pemilih Perancis yang sempat menghiraukan calon Presiden anti Uni Eropa Marine Le Pen, dan setelah serangan ini mungkin berubah kembali. Selain anti Uni Eropa Le Pen juga anti teroris yang dibutuhkan sikap tegas menumpas serangan teror yang sering terjadi di negeri tersebut. Harapan terpilihnya Le Pen sangat memberatkan laju EURUSD selanjutnya.
Dari sisi katalis penggerak harian euro dalam pair EURUSD, beberapa rilis data flash manufacturing PMI yang dilaporkan Markit menunjukkan hasil data yang mixed untuk periode bulan April. Sehingga sentimen data manufaktur ini tidak memberikan tenaga kuat bagi euro mengatasi sentimen pemilu di Perancis.
Pergerakan kurs euro pada sesi Eropa (16:25:00 WIB) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka flat dari perdagangan sebelumnya pada 1.0715 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair EURUSD berada di posisi 1.0703 setelah sempat mencapai posisi ter tertinggi di 1.0736 dan posisi terendah di 1.0694.
Untuk pergerakan selanjutnya, EURUSD sedang turun menuju support kuatnya di kisaran 1.0692, dan jika tidak sampai kisaran tersebut pada sesi Amerika akan naik kembali menuju posisi awal sesi sebelum ke resisten kuatnya di 1.0737.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang