Diantara rival utama dollar AS, hanya yen yang menguat melawan sentimen pengumuman skenario reformasi pajak pemerintahan Donald Trump sehingga mata uang safe haven tersebut bergerak rebound dari posisi pelemahan dalam 2 pekan. Kekuatan safe haven yen bangkit setelah banyak investor yang mencerna pengumuman reformasi pajak tersebut tidak mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kekuatan yen Jepang sebagai mata uang safe haven mulai bangkit kembali oleh pertimbangan investor yang memperkirakan reforasi pajak akan membuat defisit anggaran semakin membengkak. Karena sentimen tersebut imbal hasil atau yield obligasi AS turun dari puncak tertinggi 2 pekan.
Namun masuki perdagangan sesi Asia hari Kamis (27/4), yen melemah kembali sehingga pair USDJPY berusaha melanjutkan momentum bullish sepekan terakhir. Yen melemah menerima sentimen negatif dari kebijakan moneter BOJ yang akan diumumkan beberapa saat lagi kepada masyarakat dunia.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti pair USDJPY menerima banyak sentimen negatif dari rilis data ekonomi AS yang diperkirakan menunjukkan data yang negatif dari periode sebelumnya.
Pergerakan pair USDJPY sesi Asia (09:00:21 WIB) bergerak negatif setelah dibuka lebih tinggi pada posisi 111.05 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini bergulir turun pada posisi 111.20 setelah sempat mencapai posisi tertinggi di 111.39.
Untuk perdagangan selanjutnya, pair sedang terpangkas ke posisi awal sesi untuk turun dan jika tembus lanjut turun ke support kuatnya pada posisi 110.58. Namun jika tidak sampai kisaran tersebut akan naik kembali menuju posisi tertinggi perdagangan sebelumnya pada posisi 111.76.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang