Produksi industri Korea Selatan rebound naik 1 persen bulan lalu dari bulan sebelumnya pada kenaikan produksi mobil dan komponen elektronik, data pemerintah menunjukkan hari Jumat (28/04).
Produksi di industri pertambangan, manufaktur, gas dan listrik naik 1 persen pada bulan Maret, berbalik dari penurunan 3,3 persen pada bulan bulan Februari, menurut data Statistik Korea. Dari tahun sebelumnya, angka tersebut naik 3 persen pada tahun di bulan Maret didukung oleh kenaikan tajam sektor semikonduktor dan mesin.
Produksi di sektor jasa naik tipis 0,4 persen pada Maret dari bulan sebelumnya, dengan kenaikan 2,8 persen pada tahun ini.
Untuk semua industri, produksi meningkat 1,2 persen pada bulan Maret dari bulan sebelumnya dan maju 4 persen dari tahun sebelumnya, data menunjukkan.
Kantor statistik mengatakan kenaikan baru-baru ini dalam ekspor Korea Selatan menyebabkan angka positif.
Pengiriman outbound melonjak 13,7 persen pada tahun di bulan Maret, menandai bulan kelima berturut-turut pertumbuhan sejak November tahun lalu didukung oleh pemulihan perdagangan global dan kenaikan harga minyak. Apalagi, produk domestik bruto (GDP) Korea Selatan meningkat 0,9 persen dari kuartal sebelumnya, tercepat sejak kuartal kedua tahun lalu.
Akibatnya, industri utama seperti sektor pembuatan chip dan penjualan membawa data positif pada bulan Maret atas permintaan luar negeri yang cepat.
Dari bulan sebelumnya, produksi mobil meningkat 5,4 persen pada bulan dan suku cadang elektronik naik 5 persen untuk melakukan kenaikan 1 persen pada bulan Maret, mengimbangi penurunan 5,9 persen dalam pemrosesan logam dan penurunan 2 persen pada peralatan listrik.
Produksi semikonduktor melonjak 24 persen pada tahun di bulan Maret di belakang smartphone baru seperti Galaxy S8 dari Samsung Electronics, melanjutkan kenaikan tajam dari lonjakan 34,8 persen pada tahun di bulan Januari dan lonjakan 14,3 persen di bulan Desember.
Rata-rata tingkat operasi pabrik mencapai 72,6 persen pada bulan Maret, naik 1,6 persen dari bulan sebelumnya.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang