Indeks Shanghai di bursa Tiongkok Selasa (02/05) berakhir turun -10,94 poin atau -0,35 persen menjadi 3.143,71. Bursa Shanghai jatuh pada hari perdagangan pertama di bulan Mei, dengan investor tertekan kekhawatiran regulasi yang lebih ketat dan indikator ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
Pertumbuhan manufaktur Tiongkok bulan April melambat ke tingkat terlemah dalam tujuh bulan karena permintaan domestik dan ekspor gagal bangkit, survei swasta menunjukkan pada hari Selasa (02/05).
Indeks Caixin/Markit Manufacturing Purchasing Managers (PMI) turun menjadi 50,3 pada bulan April, lembih lemah dari perkiraan ekonom 51,0 dan penurunan yang signifikan dari 51,2 pada Maret.
PMI manufaktur resmi turun kurang tajam namun masih tergelincir ke posisi terendah enam bulan di 51,2 di bulan April dari level tertinggi 5 tahun di 51,8, menurut data pada akhir pekan. Analis memperkirakan pembacaan 51,6.
Lihat : Pertumbuhan Manufaktur April Tiongkok Melambat Terlemah 7 Bulan
Kantor berita resmi Xinhua pada hari Senin mengutip Xu Zhong, kepala biro penelitian Bank Rakyat China (PBOC), mengatakan bahwa negara tersebut perlu mengganti dengan “kecepatan yang tepat” untuk mengurangi hutang sektor keuangan dan menghindari risiko keuangan sistemik.
Pengetatan peraturan keuangan dapat terus menekan selera risiko dalam jangka menengah sampai jangka panjang, demikian menurut analis.
Sebagian besar sektor melemah, terseret oleh saham real estat dan saham bank, setelah bank-bank terbesar Tiongkok mencatat hasil yang menunjukkan margin bunga menyusut.
Namun, saham yang diperkirakan mendapat keuntungan dari pengembangan Zona Ekonomi Baru Xiongan yang baru diluncurkan mengungguli; Lebih dari selusin saham ini melonjak dengan jumlah maksimum yang diijinkan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Shanghai akan melemah dengan kekuatiran pengetatan regulasi keuangan. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3054-2954, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3255-3352.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
